Sebuah Renungan Hidup Dan Apa arti Kehidupan itu
Januari 30, 2017
Add Comment
Sebuah Renungan Hidup | Apa arti kehidupan? merupakan gambaran perenungan hidup manusia yang semakin lama menjelma menjadi sebuah pertanyaan besar. Pada kesempatan ini, penulis mengajak anda bersama-sama memasuki sebuah renungan, apa arti kehidupan itu? Sebuah renungan tentang arti hidup, akan kita contohkan melalui analogi sederhana yang terdapat di alam ini.
Sebelum berjalan menelusuri lebih dalam menuju alam pikiran kita, marilah kita berfikir sejenak saja tentang satu dari sekian banyak penciptaan makhluk yang ada di bumi ini. Sebagaimana kita ketahui bersama, pohon ini bermula tumbuh dari sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil ini yang bila diprediksikan kurang dari satu sentimeter kubik sampai dengan tumbuhnya pohon besar yang memiliki tinggi 4,5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya sumber pertama yang dijadikan bahan baku oleh biji ini ketika tumbuh membentuk wujud pohon besar ini adalah tanah yang notabene tempat biji tersebut berada.
Sebuah renungan hidup, bagaimanakah sebutir biji dapat mengetahui mekanisme membentuk sebatang pohon? Bagaimanakah dia dapat menguraikan dan memanfaatkan zat-zat di dalam tanah yang sangat diperlukan untuk pembentukan kayu? Dan bagaimanakah dia dapat mengestimasikan struktur dan entitas yang sesuai dalam membentuk sebuah pohon? Deretan pertanyaan ini tentunya tidak mudah untuk dijawab.
Pohon sebagai bentuk akhir dari pertumbuhan dan perkembangan satu biji yang diuraikan tadi bukan hanya sekedar kayu gelondongan yang biasa kita lihat sehari-hari. Namun dia adalah makhluk hidup yang mempunyai kompleksitas tersendiri. Ia memiliki akar untuk menyerap zat-zat yang berasal dari tanah. Akar ini memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan mempunyai cabang-cabang yang sangat tersusun rapi. Manusia akan mengalami kesulitan hanya untuk sekedar mendeskripsikan sebatang pohon. Rahasia arti kehidupan pohon kini mulai terkuak, mari kita teruskan kajiannya.
Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata memilki kecerdasan yang sungguh mengagumkan. Tetapi apakah sumber dari kecerdasan tersebut? Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan yang luar biasa? Satu dari sekian banyak contoh dari kehidupan biji ini, dapat kita temukan benang merahnya yakni adanya bukti bahwa biji tersebut telah diciptakan oleh Dzat yang Maha Cerdas. Dengan kata lain, ternyata biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua biji-bijian di muka bumi ini ada dalam pengetahuan Allah serta tumbuh kembangnya karena ilmu-Nya yang tak terbatas.
Sebuah renungan hidup, bagaimanakah sebutir biji dapat mengetahui mekanisme membentuk sebatang pohon? Bagaimanakah dia dapat menguraikan dan memanfaatkan zat-zat di dalam tanah yang sangat diperlukan untuk pembentukan kayu? Dan bagaimanakah dia dapat mengestimasikan struktur dan entitas yang sesuai dalam membentuk sebuah pohon? Deretan pertanyaan ini tentunya tidak mudah untuk dijawab.
Pohon sebagai bentuk akhir dari pertumbuhan dan perkembangan satu biji yang diuraikan tadi bukan hanya sekedar kayu gelondongan yang biasa kita lihat sehari-hari. Namun dia adalah makhluk hidup yang mempunyai kompleksitas tersendiri. Ia memiliki akar untuk menyerap zat-zat yang berasal dari tanah. Akar ini memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan mempunyai cabang-cabang yang sangat tersusun rapi. Manusia akan mengalami kesulitan hanya untuk sekedar mendeskripsikan sebatang pohon. Rahasia arti kehidupan pohon kini mulai terkuak, mari kita teruskan kajiannya.
Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata memilki kecerdasan yang sungguh mengagumkan. Tetapi apakah sumber dari kecerdasan tersebut? Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan yang luar biasa? Satu dari sekian banyak contoh dari kehidupan biji ini, dapat kita temukan benang merahnya yakni adanya bukti bahwa biji tersebut telah diciptakan oleh Dzat yang Maha Cerdas. Dengan kata lain, ternyata biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua biji-bijian di muka bumi ini ada dalam pengetahuan Allah serta tumbuh kembangnya karena ilmu-Nya yang tak terbatas.
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ
مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا
وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي
كِتَابٍ مُبِينٍ
" Dan pada sisi Allah, kunci-kunci semua yang gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan. dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau kering melainkan telah tertulis dalam kitab yang nyata/lauh mahfudz" (QS: Al-An'am ayat 59).
Di sisi Allah, semua fenomena harus kita pikirkan, maka secara otomatis akan ada dalam renungan kehidupan kita. Manusia hanyalah bagian kecil dari pohon tersebut. Kita sering bertanya tentang arti hidup dan bagaimana kejadian-kejadian itu menjadi renungan hidup? Inilah kehidupan yang sesungguhnya, tepatnya berada di depan kita. Kita sendiri yang dapat menjawabnya dan kita mengambil pelajaran dari apa yang kita lalui selama menjalani kehidupan ini.
Lihatlah orang-orang di sekitar anda. Mereka tidak lebih adalah manusia biasa yang sama seperti kita. Mereka biasa membaca, tepat seperti anda sekarang. Seperti biasanya, kita senantiasa menjalankan rutinitas sehari-hari dan rutinitas itu berbeda-beda pula. Setelah kita tadi membaca dan melakukan perenungan tentang penciptaan sebutir biji sampai ia tumbuh menjadi sebuah pohon yang besar, sebuah pertanyaan besar muncul, apa arti kehidupan itu?
Allah berfirman: "Ketahuilah kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan bermegah-megahan diantara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak adalah seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" (QS:Al-hadid ayat 20)
Sebagai renungan terhadap penghayatan hidup, dapat dikatakan bahwa kehidupan itu adalah menghitung mundur usia manusia menuju kematian, maka dapat dikatakan disini, hidup dalam prosesnya akan senantiasa bermakna dan berarti (makna hidup manusia menurut persfektif islam). Kehidupan yang sesungguhnya, tidak lain adalah menghamba pada Allah yang telah menciptakan dan memberikan berkah dan mencari ridha-Nya. Dan Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya, apa arti kehidupan itu.
Demikianlah artikel terkait renungan hidup dan arti kehidupan, semoga dapat memberikan bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan baca juga artikel saya: Makna dan Tujuan Hidup Manusia Secara Umum
Sebagai renungan terhadap penghayatan hidup, dapat dikatakan bahwa kehidupan itu adalah menghitung mundur usia manusia menuju kematian, maka dapat dikatakan disini, hidup dalam prosesnya akan senantiasa bermakna dan berarti (makna hidup manusia menurut persfektif islam). Kehidupan yang sesungguhnya, tidak lain adalah menghamba pada Allah yang telah menciptakan dan memberikan berkah dan mencari ridha-Nya. Dan Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya, apa arti kehidupan itu.
Demikianlah artikel terkait renungan hidup dan arti kehidupan, semoga dapat memberikan bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan baca juga artikel saya: Makna dan Tujuan Hidup Manusia Secara Umum
0 Response to "Sebuah Renungan Hidup Dan Apa arti Kehidupan itu"
Posting Komentar